Sabtu, 05 Februari 2011

Fisika vs Garasi

by : Muhammad Ajib

Entahlah kenapa otak dan jemariku menulis judul itu. Aneh tapi tetap tidak nyata. Sebuah realita tentang GARASI dan Fisika di duniaku, di hidupku, di catatan kuliahku. Mengapa fisika ? Ya, salah satu mata kuliah dan pelajaran yang dari dulu aku musuhi, susah menaklukannya, selalu nyaris menangis ketika melihat soal-soal ujiannya.

Temannya fisika tentu kimia. Dua makhluk tak bernyawa itu seakan menyala, hidup dan terus menerus tersenyum iblis kepadaku. Tapi kali ini hanya fisika yang aku ingin ceritakan. Tak bisa aku bayangkan kalau aku ceritakan fisika dan kimia di sini. Bisa berontak neuron di otakku.

Materi Fisika dan Lagu GARASI Band

ΣF = m.a VS. “Posesif”
W = F.s    VS. “Aggressive Trance”
P = m.v    VS. “Bukan”

Pffyuuuhh. Oke, cukup dulu, hehe. Aku tak mau membingungkan pembaca dengan rumus-rumus fisika yang terlalu banyak. Nanti tulisanku bahkan blogku bisa menjadi horor, seperti buku kuliahku yang tebal dan berbahasa inggris.

Di atas itu adalah rumus fisika tentang gaya, usaha, dan momentum (bagian kiri) dan beberapa judul lagu dari GARASI (bagian kanan). Sudah seperti jadwal sepakbola liga inggris, Arsenal VS. Chelsea atau MU VS. Liverpool. 

Begitulah saat aku belajar di kamar. Mencoba memahami fisika dengan lagu-lagu GARASI di telinga. Ku jodohkan masing-masing topik materi dengan lagu-lagu GARASI. Seperti tentang gaya (ΣF) dengan lagu “Posesif”. Ku pikir di dalam suatu gaya pada benda ada ke-posesif-an yang tawuran dengan gaya gesekan dan akhirnya benda itu bisa bergerak. 

Kira-kira seperti itu lah, hehe. Mungkin agak aneh tapi begitulah cara aku memahami fisika, walaupun tidak sepenuhnya paham. Untuk tentang usaha (W), aku mendengarkan “Aggressive Trance” karena ku pikir di setiap usaha yang mantap itu harus agresif, terus aktif bergerak dan tidak hanya diam. Dan tentang momentum (P), aku memilih “Bukan” karena bukan kesukaanku. Hehe

UTS Fisika dilawan “Fedi Nuril”
Pukul 15.00 tepat di hari Jum’at, UTS Fisika dimulai di ruang LFM, kampus ITB. Seorang mahasiswa bernama unik, Ajib, tengah mencoba tenang. Ya itu aku, aku, ya aku, haha (apa coba). Selesai menulis biodata di lembar jawaban yang berisi Nama, NIM, dan lain sebagainya, aku mulai menyentuh soal fisika yang ada di samping. Dia berkulit putih (yaiyalah kertas), halus, pendiam (yaiyaalaaah), dan penuh misteri. 
Mulai menganilisis soal dan beberapa nomor aku sudah tau apa yang harus dilakukan. Namun, tak ada angin tak ada hujan, tak ada Dian Sastro dan Bunga Citra Lestari (naon deui), ter-ngiang sebuah quote dari Fedi Nuril ,gitaris GARASI, yang aku baca dari blog tumblr-nya Kak Pinot (www.pinotiuo.tumblr.com). Fedi Nuril pernah bilang :

Orang yang sukses adalah orang yang jam belajarnya lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada orang lain.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Jegeerrr, buumm, gubrakkk, ketumpraannggg, sebuah ide muncul sesaat aku akan mulai menjawab soal. Hati berbisik “Orang sukses bekerja lebih keras..?”. Lalu aku mengeluarkan pulpen biru dan merah. Sekarang di depanku sudah ada tiga pulpen berwarna merah, biru dan hitam. Ya, tau apa yang otakku pikirkan setelah menerima bisikan dari hatiku ?….Anda masih bingung ? Ketik bintang spasi pagar orang. hahaha.
Aku akan bekerja keras. Ya, aku akan menjawab soal dengan menggunakan 3 buah pulpen. Kertas jawabanku akan berwarna dan katanya nih, kata kakak kelas, kata kakak angkatan, kata hapeku (via google), akan lebih menarik jika kertas jawaban essai kita berwarna. 

Ada efek psikologis sehingga pemeriksa nanti akan lebih bersemangat dan senang memeriksanya daripada memeriksa kertas yang isinya tinta item semua dan penuh angka dan rumus (aku juga puyeng kalau disuruh periksa kayak gitu). Dan kamu tau apa yang akan terjadi jika si pemeriksa semangat dan senang ? Mana tau ada poin tambahan jika jawabanku ada sedikit salah, atau sedikit dibetulkan. Hehehe.

“Dan UTS Fisika menghilang…”
Kutipan lirik lagu GARASI yang judulnya “Hilang” aku ubah sedikit liriknya. Itulah yang aku lakukan setelah selesai UTS Fisika. Bernyanyi ria di atas motor sembari mengendarai motor. Tak peduli sopir angkot melongo heran, tukang ojek speechless, aku tetap bersenandung ria. UTS 1 Fisika telah kulewati dengan “agak” lancar. Terima kasih GARASI, terima kasih Kak Fedi Nuril, terima kasih Kak Pinot, terima kasih pulpen :)

Semua karena FISIKA ku menangis..
Semua karena GARASI ku tertawa…
Semua karena GARASI..
Semua karena GARASI…
Yang ku inginkan hanyalah cinta..
Dan UTS Fisika menghilang…


Pertemuan Pertama Kali dengan Wembri di Ciwalk, Bandung

by : Muhammad Ajib



Kalendar di kamarku menunjukkan tanggal 28 bulan Maret tahun 2010 dan jam di telepon genggamku memamerkan angka 13.00 WIB. Hari ini adalah hari konsernya Alexandria Band di Ciwalk. Aku antusias ingin menonton konsernya karena additional player yang memegang bass Alexandria Band adalah Wembri, bassist Garasi. Menurut kabar burung twitter, bass Alexandria Band sedang sakit. Jadi, peran pemegang bass diserahkan sementara kepada Wembri. Aku begitu semangat dan antusias untuk menonton Wembri karena ini pertama kali aku bertemu salah satu personil Garasi. Impianku dari dulu adalah bertemu dengan semua personil Garasi. Sebelumnya aku tidak pernah sekalipun bertemu langsung dengan personil Garasi. Wembri adalah personil pertama yang aku temui. Tidak jadi masalah walaupun hanya satu personil yang berhasil aku temui. Aku masih optimis untuk bisa bertemu semua personil Garasi meskipun dengan dicicil alias secara satu-satu aku temui, tidak berbarengan.

Wembri memberitahu bahwa Alexandria akan manggung jam 15.00 WIB . Aku pun menyimpan informasi itu di dalam rak-rak yang ada di otakku. Tepat pukul 14.00 WIB, mesin motorku beserta kawan-kawannya membawaku ke tempat lokasi kejadian perkara, yaitu di Ciwalk, Bandung. Awan di langit saat itu sedang ngambek, terlihat dari warnanya yang mendung. Naluriku berpikir akan terjadi hujan lebat sore ini. Namun, instingku optimis akan hujan rintik-rintik, bukan hujan deras. Kalah naluriku, instingku ternyata benar. Sesaat Alexandria akan tampil, hujan rintik-rintik terjadi. Namun rintik-rintiknya cukup lama dan membuat beberapa genangan air di tanah. Aku berjalan menuju tempat berteduh, yaitu di dalam gedung Ciwalk. Alexandria dan Wembri tampil di luar gedung Ciwalk, panggung telah tersedia di sana. Tanpa sengaja aku bertemu teman yang juga Anak Garaz, sebutan fans Garasi, dari Bekasi. Namanya Sarpa. Dan dengan sengaja aku juga bertemu Kak Dena, fans Garasi asli Tasikmalaya namun tinggal di Bandung. Ya, sengaja, karena aku telah janjian dengan Kak Dena untuk datang ke Ciwalk.

Alexandria mulai berdiri di samping panggung ketika akan tampil. Hanya tinggal beberapa menit Alexandria akan unjuk gigi. Terlihat Wembri dengan kacamata besarnya yang berwarna gelap dan menyapa kami dari jauh sambil mengacungkan lambang tangan Garasi. Tak hiraukan hujan, aku dan Sarpa menuju ke depan panggung bermaksud untuk melihat Wembri secara dekat. Tetapi Kak Dena memilih menonton dari tempat berteduh tadi. Aku pun mulai memotret beberapa gaya Wembri saat di atas panggung. Dia terlihat begitu bersahabat dengan personil Alexandria. Waktu menegur dan menunjukkan pukul 15.30 WIB, pertanda aksi Alexandria telah berakhir. Wembri pun jalan menuju tangga turun dari panggung. Dia memberi pick bassnya kepadaku, Sarpa dan Kak Dena. Dia terlihat begitu senang karena Anak Garaz ada yang datang melihat dia tampil di Ciwalk. Aku pun juga sangat senang mendapatkan pick seorang bassist Garasi. Lalu kami sedikit ngobrol di samping panggung, hanya sekedar basa-basi. Wembri terkesan ramah bagiku. Cara dia bicara dan gerak-geriknya menandakan pria ini begitu friendly kepada siapapun. Aku juga merasakan Wembri, bassist Garasi yang baru saja diresmikan menjadi personil tetap Garasi, adalah seorang yang juga suka dan cinta Garasi.

Keramahan Wembri membuat kami terkejut, dia mengajak kami ke Pizza Hut buat makan bareng dan ngobrol lebih banyak. Aku dan Kak Dena langsung menganggukkan kepala dengan cepat. Namun Sarpa tidak. Sarpa pamit pulang duluan dan Wembri pun langsung bersalaman dengan Sarpa. Tiba di Pizza Hut, aku dan Kak Dena dipersilahkan duduk bareng Wembri. Sepiring pizza small size ditawarkannya kepada kami dan softdrink. Sungguh ramah dan baiknya bassist Garasi ini, aku takjub dan tidak menyangka seorang bassist Garasi memiliki sifat seperti itu. Kebetulan di sana juga ada personil-personil Alexandria Band yang lagi makan. Wembri pun memperkenalkan semua personil Alexandria Band. Aku dan Kak Dena bersalaman dan memperkenalkan diri kepada seluruh personil Alexandria. Aku sempat ngobrol sedikit panjang dengan gitaris Alexandria bernama Anang dan hingga sekarang dia seperti menganggapku teman. Sungguh aku merasa senang sekali lagi karena aku bisa menjadi teman seorang gitaris Alexandria.

Wembri pun mulai mengajak ngobrol tentang Garasi. Banyak pertanyaan berbau Garasi yang kami lontarkan kepada Wembri. Dia pun menjawabnya dengan apa adanya. Terkadang dia bersenda gurau jika berbicara dan bisa membuat kami tertawa. Dia mengatakan Alexandria dan Garasi itu satu label, jadi dia bisa membantu Alexandria. Logo baru Garasi yang ada di Blackberry-nya sempat dia tunjukkan kepada kami. Sangat keren dan modern. Desain logo itu Wembri sendiri yang membuatnya. Aku pun mencium sesuatu. Wembri sepertinya ahli desain grafis. Tak lama kemudian dia bercerita bahwa dia juga mendesain cover album Alexandria Band, J-Rocks, Ari Lasso dan beberapa musisi lainnya. Benar dugaanku, dia ahli desain grafis. Aku kembali takjub dengan talenta yang dimiliki Wembri. Hebat. Bassist dan ahli desain grafis ada di jiwanya. Dia juga mengatakan cover album baru Garasi nanti dia yang akan mendesainnya.

Setelah sekitar 15 menit kami ngobrol dan makan bareng, tak lupa aku dan Kak Dena meminta berfoto bareng untuk kenang-kenangan. Kemudian kami berdua pamit pulang kepada Wembri dan semua personil Alexandri. Wow! Hari ini begitu gila. Aku bertemu bassist Garasi secara beda dan seolah seperti bertemu dengan seorang sahabat, begitu dekat. 

Terima kasih Wembri! Hari ini lebih dari sekedar bertemu dengan seorang bassist Garasi. Terima kasih juga telah membuatku mengenal gitaris Alexandria dan personil Alexandria lainnya.

Kenapa Fedi Nuril?

by : Muhammad Ajib 

     

1. Akting Fedi yang khas
Awalnya ketika aku menonton filmnya yang berjudul Ayat-Ayat Cinta. Aku baru pertama kali nonton film yang bertema seperti Ayat-Ayat Cinta dan film itu seperti merubah sifatku menjadi lebih baik. Aku banyak belajar dari tokoh utamanya yang bernama Fahri. Nah, Fedi Nuril itu berperan sebagai Fahri dan aktingnya sangat memukau. Nama Fedi pertamanya asing bagiku. Namun ketika melihat aktingnya, dia seperti bukan aktor baru. Setelah aku mencari biografinya di internet, dia dulu juga aktor di film Garasi. Fedi yang membuatku mengenal band Garasi dan akhirnya aku menemukan musikku di Garasi. Karena aku tidak mengenal Fedi sebelumnya, film Ayat-Ayat cinta itu seperti nyata, hidup dan tidak terasa bahwa Ayat-Ayat Cinta itu hanya sebuah film. Banyak orang yang termakan aktingnya Fedi, maksudnya banyak orang yang menyangka Fedi Nuril asli itu sebaik Fahri yang ada di film Ayat-Ayat Cinta. Aku merasakan hal itu. Teman-temanku yang perempuan berjilbab pun berpendapat Fedi itu sifatnya seperti Fahri sehingga mereka begitu tergila-gila dengan Fedi Nuril. Sungguh hebat akting Fedi pikirku setelah menonton film itu sebanyak 3 kali. Selain Ayat-Ayat Cinta dan Garasi , Fedi juga pernah main di film Janji Joni, Mengejar Matahari, Inikah Rasanya Cinta ?, Tentang Cinta, Menebus Impian, dan terakhir Aku Atau Dia ?

2. Sifat Fedi
Aku bisa mengetahui sifat Fedi saat bertemu langsung dengan Fedi di restoran SUIS, Dago Plaza, Bandung. Waktu itu pertama kali aku bertemu dengan sosok seorang Fedi Nuril. Walaupun katanya dia orangnya dingin dan tidak banyak ngomong, tapi dia sangat baik. Aku waktu itu bingung mau duduk dimana di restoran itu ketika acara meet and greet dengan pemain-pemain film Menebus Impian. Namun, Fedi mengajakku duduk dengannya, berbaur dengan teman-teman selebritinya setelah aku hanya menunjukkan lambang tangan Garasi kepadanya saat Fedi melihatku. Sangat baik. Aku mendadak merinding. Aku bisa duduk sangat dekat dengan Fedi dan bisa ngobrol seperti ngobrol dengan seorang teman. Selama aku ngobrol dengan dia, aku melihat Fedi orangnya tidak mau mempersulit masalah yang ada, dia suka mengambil cara yang simple. Cara bicara dia juga sopan, sama seperti saat menjadi Fahri. Akting Fedi di fim itu ternyata benar-benar dirinya, tidak dibuat-buat. Dan dia berlaku adil. Setelah dia duduk bareng semeja denganku beberapa menit, dia pindah ke meja Acha Septriasa, lawan aktingnya di film itu. Dia juga tidak lupa mengenalkanku dengan Acha dan membuatku merasa seperti bukan seorang fans saja tapi temannya. 

Fedi ternyata orangnya juga humoris, suka bercanda. Tak bisa diam kalau melihat suasana lagi sepi. Ada saja yang dia lakukan agar suasana jadi ramai, ceria dan penuh tawa. Dia juga sedikit konyol.  Aku juga melihat dia seorang pendengar yang baik. Sepertinya banyak teman-temannya yang curhat ke dia karena Fedi sangat bisa menyimpan rahasia. Dia juga sederhana dalam berpenampilan.

Ketika Fedi berhadapan dengan wartawan yang mewawancarai dia, Fedi sangat cool dan dingin. Dia hanya mengeluarkan kata-kata yang menurut dia penting dan apa adanya. Tidak bertele-tele. Fedi juga kalau ditanya soal gosip kalau dia pacaran dengan aktris lawan mainnya, dia langsung jujur bilang tidak pacaran karena dia professional. Dia juga selalu berusaha menyelipkan Garasi di sela-sela menjawab pertanyaan dari wartawan. Sungguh dia mencintai bandnya itu. Fedi sangat ramah kepada wartawan dan segala keinginan wartawan dia coba jalani dengan ikhlas, seperti saat wartawan meminta dia berpose seperti model saat difoto. Ya, jujur, Fedi sangat jujur dan terbuka ketika diwawancarai, terlihat dari gayanya yang santai saat berwawancara, bermuka serius, tapi seperti tanpa beban. Kata-kata dia saat diwawancara pun hebat, tidak kalah dengan pidatonya presiden SBY. 

Fedi itu sangat baik kepada fansnya, tidak sombong dan berlaku adil dengan fansnya. Semua fans yang ingin minta foto bareng atau tanda tangan dia layani dengan sepenuh hati. Semua fans, tak ada yang terlewati, walaupun waktu itu acaranya telah usai dan dia berkata dia sepertinya akan telat ke studio Garasi. Dia sangat mencintai para fansnya hingga dia rela waktunya terpotong. Fans Fedi sangat banyak, mulai dari anak-anak, ibu-ibu, remaja, bapak-bapak, hingga nenek-nenek. Sungguh hebat orang ini pikirku.

Terkenal tidak membuat Fedi menjadi seorang playboy. Itulah sifat terhebat Fedi. Dia hingga sekarang adalah seorang cowok single. Ya, tidak pacaran dengan wanita manapun. Padahal begitu banyak wanita memuja dan kagum padanya. Carissa Puteri pun nyaris menjadi pacarnya setelah ketahuan media sedang nonton bareng film di salah satu bioskop, namun Fedi hanya menganggap dia teman. Banyak gosip beredar dia pacaran dengan lawan mainnya di film, seperti Acha Septriasa dan Julie Estelle, namun dia tetap berpendirian teguh untuk tidak pacaran hingga mendapat wanita yang benar-benar cocok dan ingin langsung menikahinya. Ya, seperti Fahri di Ayat-Ayat Cinta.

3. Talenta Fedi
Terkejut.  Itulah reaksi aku ketika tahu Fedi bukan hanya seorang aktor atau artis yang cuma piawai berakting di film seperti aktor-aktor lokal lainnya. Fedi juga seorang personil band, band Garasi. Di Garasi, dia seorang gitaris, keyboardist, programmer dan juga sampling. Wow ! Satu orang bisa menjalani semua itu dalam satu band. Lagi-lagi aku berkata, sungguh hebat orang ini. Karena talentanya, warna musik Garasi sangat berbeda dengan musik band-band lokal lainnya. Racikan suara dari gitar, keyboard, program musik dan sampler miliknya bisa membuat bergetar tubuhku, merinding. Keren. Banyak effect yang dia selipkan di lagu-lagu Garasi dari program musik di laptopnya. Aktor ini sungguh multi-talented. Lagu yang sepertinya akan terdengar biasa saja, dia bisa buat menjadi luar biasa. 

Belum usai talentanya. Dia juga pernah menjadi host di Metro Tv. Dia waktu itu membawa acara tentang perfilman yang menayangkan film-film baru. Dia juga hebat ketika jadi host acara program tv. Cara dia bicara dan membawakan acara begitu berkharisma dan santun. Tidak terlalu lebay. Kata-kata yang dia bawakan sangat Indonesia. Fedi berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurutku. Dia juga sempat nyaris menjadi pelawak di acara Extravaganza. Pelawak yang cool. Namun sepertinya dia tidak ingin berkarir sebagai pelawak. Dia hanya tampil sekali sebagai bintang tamu di acara Extravaganza.
Belum juga usai talenta yang dimilikinya. Bintang akting Indonesia kelahiran Jakarta, 1 Juli 1982 ini juga lulusan D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bukan perkara mudah untuk lulus dan masuk ke Universitas Indonesia. Beberapa murid SMA kelas 3 mengaku sulit untuk menembus kampus itu. Jadi, Fedi ini masa SMA terbilang pintar. Dia lulus dari SMA 6 Jakarta angkatan tahun 1997.

Masih ada talenta yang dimilikinya. Fedi juga seorang model! Dia adalah model dari JIM (Jakarta International Management) Models dan salah satu model yang terbilang sukses di dunia akting. Fedi mengawali kariernya dari dunia model. Selain menjadi model di catwalk, Fedi juga sering tampil sebagai cover majalah atau bintang iklan. Beberapa iklan yang dia bintangi adalah Espresso (2008), Surya 12 Premium (2009), Carvil (2009), Citra White,  dan masih banyak lagi. Kalau majalah, Fedi dulu pernah hadir di majalah Hai, Gadis, dan lain-lain.

Aku atau Dia : Agen Putus Cinta Beraksi Kembali!

by : Nadee Fajardinni

Masih inget film Heart-break.com?

“Heart-break.com : Patah Hati Anda Bisnis Kita”

Film yang diproduksi tahun 2009 dengan sutradara Affandi Abdul Rahman dan jajaran pemain seperti Ramon Y Tungka, Raihaanun, Ananda Omesh, Sophie Navita, dan lainnya ini memang bukan salah satu film yang menghebohkan pada tahun itu. Malah boleh dibilang film ini seperti ditelan bumi karena kurangnya promosi. Untung saya masih sempat melihat film ini. Well, bisa baca sedikit sinopsisnya disini. Overall saya suka film ini. Ide cerita yang fresh dan komedi yang tidak terlalu berlebihan didukung dengan tone film yang menyejukkan.

It's a very nice movie for me!

Dan sekarang, tim heart-break.com pun kembali beraksi. Mbak Elza (Sophie Navita) kembali kedatangan seorang klien bernama Novi (Julie Estelle) yang mengalami putus cinta dengan Davi (Rizky Hanggono) setelah 4 tahun hubungan mereka berjalan gara-gara Davi ingin konsentrasi dengan pekerjaannya. Tidak tanggung-tanggung Mbak Elza memanggil agennya yang pernah bekerja di tim tersebut. Rama (Fedi Nuril) ditunjuk untuk menjadi project leader untuk kasus Novi ini. Didukung dengan kerja sama saudara2 Novi yaitu Teh Pipit (TJ) Wawan (Omesh), dan Asep (Ringgo Agus), mereka berusaha untuk membuat Davi kembali ke pangkuan Novi disaat Davi sudah bersama perempuan lain bernama Amara (Aline Adita). Bagaimana cara kerja tim heart-break.com dalam menyelesaikan kasus Novi ini?

Film dengan durasi 100 menit dan masih disutradai oleh Affandi Abdul Rahman ini (sekali lagi!) menyajikan ide cerita yang menarik dan membuat penasaran apa langkah selanjutnya dari tim heart-break.com untuk menyelesaikan kasus-kasus patah hati mereka. Seperti detektif, tapi untuk masalah cinta adalah sebuah cerita yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. dasar cerita yang diambil dari situs ceritamu.com, cerita Aku atau Dia memang dibuat lebih dewasa dan juga lebih elegan daripada film sebelumnya yang sedikit remaja. Bahkan hingga cara-cara untuk membuat Novi dan Davi balikan pun dikemas dengan cara yang lebih dewasa. Dan film ini pun mampu menjadi inspirasi untuk orang-orang yang sedang patah hati karena putus dengan pasangannya.

Beberapa peran yang mencuri hati saya diantaranya Omesh dan Ringgo Agus yang menjadi suatu hiburan tersendiri dengan tingkah laku serta mimik mereka (yang memang sudah lucu dari sananya), Rama yang berkarakter misterius dan diperankan secara apik oleh Fedi Nuril, serta Mbak Elza sebagai pemimpin heart-break.com sangat elegan diperankan oleh istri Pongki tersebut dan last but not least, kehadiran Lukman Sardi yang sebentar tapi menohok dengan nasihatnya kepada Rama, “Kita bisa lari dari masalah, tetapi masalah akan selalu ada dalam diri kita”.

Aku atau Dia tidak menegecewakan dan menjadi salah satu film Indonesia dengan kualitas cerita dan pemain yang patut diacungi jempol.Dan patut ditunggu DVD nya, berhubung filmnya sudah tidak tayang lagi di bioskop. :)

One Dream Comes True

by : Fahrania Primadiella

Akhirnya terwujud juga impian saya untuk bertemu kembali dengan Pangeran Tampan bernama Fedi Nuril. Yup, Fedi Nuril. Siapa sih yang nggak kenal dengan laki-laki ini? Namanya melambung setelah membintangi film yang diangkat dari sebuah novel laris: Ayat-Ayat Cinta. Tak tanggung-tanggung, di sana dia berperan sebagai Fahri, peran utama yang merupakan tokoh sentral dari cerita tersebut.

Sebelum membintangi film Ayat-Ayat Cinta, anak ketiga dari tiga bersaudara ini juga pernah membintangi beberapa judul film, di antaranya yaitu Mengejar Matahari, Apa Artinya Cinta, Janji Joni, Garasi dan Tentang Cinta. Pemeran Dian dalam film Menebus Impian sekaligus gitaris band Garasi ini juga pernah menjadi model di beberapa iklan.

Setelah film Menebus Impian, Fedi Nuril yang saat ini berkonsentrasi untuk album terbaru Garasi, juga bermain di film Aku Atau Dia sebagai Rama. Film Aku Atau Dia ini merupakan sebuah film komedi-romantis. Sebuah film yang menurut saya, keren! A MUST WATCH!

Film Aku Atau Dia yang disponsori salah satunya oleh ceritamu.com ini lah yang mempertemukan saya kembali dengan sang Pangeran Tampan. Saya pertama kali bertemu Fedi Nuril di kawasan Blok M sekitar tahun 2006, waktu itu usia saya baru hampir menginjak 19 tahun. Saat itu, kebetulan saya sedang tidak membawa kamera dan hp saya lowbat. Alhasil, saya tidak bisa berfoto bersama dengan sang Pangeran. Menyesal? Sangat!

Tapi ceritamu.com mewujudkan impian saya untuk bisa bertemu kembali dengan sang idola. Saat itu, tepatnya hari Rabu tanggal 20 Oktober 2010, saya baru mengetahui kabar melalui twitter bahwa ceritamu.com sedang mengadakan kuis untuk nonton bareng film Aku Atau Dia di XXI Plaza Senayan tanggal 23 Oktober 2010. Sedangkan film ini sendiri akan tayang serentak di bioskop tanggal 28 Oktober 2010. Tanpa pikir-pikir lagi, saya segera mengikuti kuis tersebut melalu Facebook. Bagi saya menang atau kalah itu urusan belakangan, yang terpenting adalah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin. Dan ternyata tanggal 22 Oktober 2010, hampir tengah malam saat saya sedang membuka twitter dan Facebook, di FB saya, saya mendapatkan pesan dari ceritamucom yang menyatakan bahwa saya menang dan berhak mendapatkan dua undangan untuk nobar besoknya.

Melalui perjuangan yang cukup sulit untuk mendapatkan izin orang tua, akhirnya saya bisa datang ke nobar tersebut. Satu dari dua undangan itu, saya berikan kepada sepupu saya, Vanya. Filmnya sendiri, seperti yang sudah saya bilang di atas, seru dan keren dengan ending yang tak terduga. Bagi pecinta film, saya sarankan agar tidak melewati film yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Julie Estelle, Rizki Hanggono, Omesh, Ringgo Agus, TJ, Aline Aditha, Sophie Navita, Shara Aryo dan lain-lain ini.

Tak hanya undangan dan merchandise yang saya dapat, selesai nonton, saya pun akhirnya berkesempatan untuk bertemu idola saya, Fedi Nuril, serta berfoto bersama dia beberapa kali. Fedi Nuril merupakan sosok idola yang sangat baik dan ramah. Tidak ada kesan sombong sama sekali dalam dirinya. Dan yang menyenangkan adalah ketika saya mengenalkan diri saya sebagai Prima, ia mengingat saya bahwa saya adalah salah satu dari sekian banyak fans yang sering me-mention dia di twitter. Ya, nama saya memang Farhania Primadiella. Namun berhubung akun saya di twitter adalah: @primadiella, maka di twitter saya dipanggil Prima.

Pengalaman hari itu sungguh menyenangkan bagi saya. Mungkin sebagian orang menganggap remeh hal ini. Tapi bukankah kita memiliki kesenangan tersendiri bila bisa bertemu idola? J Bukankah setiap orang berhak memiliki impian? Meski sekecil apapun impian itu.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat serta ceritamu.com yang telah membuat saya bertemu dengan idola. Dan juga terima kasih kepada Fedi Nuril atas keramahan dan kebaikannya menghadapi fans.

Terima Kasih! :)


Sunyi

by : Sinda Diadema
Aku tak pernah bersembunyi,
Tapi aku seperti sembunyi di dalam kesunyian.
Aku tak pernah diam membisu,
Tapi mengapa keadaan itu menghantuiku?
Aku juga tak pernah berlari,
Tapi mengapa waktu meninggalkanku?
Hingga aku tak berkawan.. 

 Takut akan terperangkap dalam kesunyian yang mengantarku pada kehampaan.

Langit Tak Terjamah

by : Sinda Diadema
Aku bertanya pada langit yang mengabu,
“Apakah kau sedang berduka?”
Lalu aku bertanya pada langit yang berawan,
“Apakah engkau sedang gembira?”
Aku pun bertanya pada langit yang membiru,
“Apakah kau benar-benar merasa bahagia?”
Dan aku bertanya pada langit yang memerah,
“Apa kau sedang marah?”
Tapi langit tak pernah menjawab
Tak pernah berkata
Ia hanya melihatku yang tengah malu berdiri dan bertanya
Aku memang tak pernah tahu
Tapi Tuhan selalu tahu
Ia tahu akan kisah langit yang tak terjamah
Atas duka yang tak terjamah dan atas suka yang membahana.