Sabtu, 05 Maret 2011

Lampu Kamar


 By @okypetite


20:09 WIB. ga lazim banget jam segini udah ngantuk .sambil ngetik aku rebahan terbalik ngeliatin langit-langit di kamar .polos .cuma ada satu point of attraction which is pendaran lampu .

pendaran lampu itu nyakitin mataku, silau .terutama bagi mata yang udah pengen merem. mungkin kamu itu ga beda jauh sama si pendaran lampu. dari segitunya luas bidang , cuma di kamu mataku berhenti menatap .mengamati pendar-pendarnya yang kadang berbentuk pedang si Jedi di StarWars. hahahah .makin lama dilihat mataku mulai beradaptasi dan menganggap itu semua bagian dari kamarku, cukup signifikan karena itu satu-satunya penerangan.

 yak, aku ketiduran sekitar 15 menitan. and u know what? pendar lampu itu jauh lebih nyakitin dari sebelumnya, sampe-sampe keluar air mata .

lagi-lagi lampu itu kayak kamu.
 
hidupku ini layaknya kamar .banyak barang-barang yang mensupport dan menghiasi hidup. banyak dari mereka yang gak aku rawat dan terlantar .sebagaimana kisah-kisah yang pernah ada namun tak pernah disyukuri hingga kemudian pergi bahkan mati.

hanya beberapa yang aku anggap penting yang mendapat perhatianku, bukannya sombong dan ga tau diri tapi begitulah aku, atau mungkin kalian juga begitu. saking pentingnya sampe-sampe kalo barang itu rusak, error bahkan hilang, bete nya bisa seharian(ato lebih?)

mirip sama kamu, kamu dan kamu .kalo ga kedengeran kabarnya cemas minta ampun .kalo ga berhasil juga? beuh.....dont u ever think about it. tapi kalo ada yaudah baguslah, that’s it. How pathetic ;p

di tengah kesepian kayak sekarang ini, ngeliatin langit-langit emang ampuh bikin pikiran terbang melayang .yup, aku mikirin kamu, kita (past tense) dan segala potongan cerita cinta yang pernah ada dan yang belum pernah terwujud.


tik tok tik tok, ada yang basah dan anget di pipi .aku tutup mata dan menenangkan diri .BHLAAARR! reflek nyipitin mata setelah ngeliat kamu lagi
 


hei lampu, kamu tau kamu itu aspek penting di dalam kamarku .banyak kejadian yang telah kita lalui bersama, dan kau menyaksikanku dari atas, selalu. tak inginkah kau turun dan berada sejajar denganku? agar dapat kau lihat sendiri bagaimana aku.

saat aku terpejam dalam gelap dan membuka mata, kau begitu nyata menyakitkan. tapi hadirmu adalah suatu kebutuhan .aku merasa begitu gembira ketika aku kehilangan cahaya dan kamu ada.

hei lampu yang belum mau turun, mungkinkah engkau marah jika kumatikan? mungkinkah kau cemburu bila ku memiliki lampu baru? mungkinkah engkau rindu jika ku tak di kamar? dan mungkinkah kau akan tetap setia kala inderaku mulai padam dan berangsur hilang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar