Sabtu, 05 Februari 2011

Fisika vs Garasi

by : Muhammad Ajib

Entahlah kenapa otak dan jemariku menulis judul itu. Aneh tapi tetap tidak nyata. Sebuah realita tentang GARASI dan Fisika di duniaku, di hidupku, di catatan kuliahku. Mengapa fisika ? Ya, salah satu mata kuliah dan pelajaran yang dari dulu aku musuhi, susah menaklukannya, selalu nyaris menangis ketika melihat soal-soal ujiannya.

Temannya fisika tentu kimia. Dua makhluk tak bernyawa itu seakan menyala, hidup dan terus menerus tersenyum iblis kepadaku. Tapi kali ini hanya fisika yang aku ingin ceritakan. Tak bisa aku bayangkan kalau aku ceritakan fisika dan kimia di sini. Bisa berontak neuron di otakku.

Materi Fisika dan Lagu GARASI Band

ΣF = m.a VS. “Posesif”
W = F.s    VS. “Aggressive Trance”
P = m.v    VS. “Bukan”

Pffyuuuhh. Oke, cukup dulu, hehe. Aku tak mau membingungkan pembaca dengan rumus-rumus fisika yang terlalu banyak. Nanti tulisanku bahkan blogku bisa menjadi horor, seperti buku kuliahku yang tebal dan berbahasa inggris.

Di atas itu adalah rumus fisika tentang gaya, usaha, dan momentum (bagian kiri) dan beberapa judul lagu dari GARASI (bagian kanan). Sudah seperti jadwal sepakbola liga inggris, Arsenal VS. Chelsea atau MU VS. Liverpool. 

Begitulah saat aku belajar di kamar. Mencoba memahami fisika dengan lagu-lagu GARASI di telinga. Ku jodohkan masing-masing topik materi dengan lagu-lagu GARASI. Seperti tentang gaya (ΣF) dengan lagu “Posesif”. Ku pikir di dalam suatu gaya pada benda ada ke-posesif-an yang tawuran dengan gaya gesekan dan akhirnya benda itu bisa bergerak. 

Kira-kira seperti itu lah, hehe. Mungkin agak aneh tapi begitulah cara aku memahami fisika, walaupun tidak sepenuhnya paham. Untuk tentang usaha (W), aku mendengarkan “Aggressive Trance” karena ku pikir di setiap usaha yang mantap itu harus agresif, terus aktif bergerak dan tidak hanya diam. Dan tentang momentum (P), aku memilih “Bukan” karena bukan kesukaanku. Hehe

UTS Fisika dilawan “Fedi Nuril”
Pukul 15.00 tepat di hari Jum’at, UTS Fisika dimulai di ruang LFM, kampus ITB. Seorang mahasiswa bernama unik, Ajib, tengah mencoba tenang. Ya itu aku, aku, ya aku, haha (apa coba). Selesai menulis biodata di lembar jawaban yang berisi Nama, NIM, dan lain sebagainya, aku mulai menyentuh soal fisika yang ada di samping. Dia berkulit putih (yaiyalah kertas), halus, pendiam (yaiyaalaaah), dan penuh misteri. 
Mulai menganilisis soal dan beberapa nomor aku sudah tau apa yang harus dilakukan. Namun, tak ada angin tak ada hujan, tak ada Dian Sastro dan Bunga Citra Lestari (naon deui), ter-ngiang sebuah quote dari Fedi Nuril ,gitaris GARASI, yang aku baca dari blog tumblr-nya Kak Pinot (www.pinotiuo.tumblr.com). Fedi Nuril pernah bilang :

Orang yang sukses adalah orang yang jam belajarnya lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada orang lain.
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Jegeerrr, buumm, gubrakkk, ketumpraannggg, sebuah ide muncul sesaat aku akan mulai menjawab soal. Hati berbisik “Orang sukses bekerja lebih keras..?”. Lalu aku mengeluarkan pulpen biru dan merah. Sekarang di depanku sudah ada tiga pulpen berwarna merah, biru dan hitam. Ya, tau apa yang otakku pikirkan setelah menerima bisikan dari hatiku ?….Anda masih bingung ? Ketik bintang spasi pagar orang. hahaha.
Aku akan bekerja keras. Ya, aku akan menjawab soal dengan menggunakan 3 buah pulpen. Kertas jawabanku akan berwarna dan katanya nih, kata kakak kelas, kata kakak angkatan, kata hapeku (via google), akan lebih menarik jika kertas jawaban essai kita berwarna. 

Ada efek psikologis sehingga pemeriksa nanti akan lebih bersemangat dan senang memeriksanya daripada memeriksa kertas yang isinya tinta item semua dan penuh angka dan rumus (aku juga puyeng kalau disuruh periksa kayak gitu). Dan kamu tau apa yang akan terjadi jika si pemeriksa semangat dan senang ? Mana tau ada poin tambahan jika jawabanku ada sedikit salah, atau sedikit dibetulkan. Hehehe.

“Dan UTS Fisika menghilang…”
Kutipan lirik lagu GARASI yang judulnya “Hilang” aku ubah sedikit liriknya. Itulah yang aku lakukan setelah selesai UTS Fisika. Bernyanyi ria di atas motor sembari mengendarai motor. Tak peduli sopir angkot melongo heran, tukang ojek speechless, aku tetap bersenandung ria. UTS 1 Fisika telah kulewati dengan “agak” lancar. Terima kasih GARASI, terima kasih Kak Fedi Nuril, terima kasih Kak Pinot, terima kasih pulpen :)

Semua karena FISIKA ku menangis..
Semua karena GARASI ku tertawa…
Semua karena GARASI..
Semua karena GARASI…
Yang ku inginkan hanyalah cinta..
Dan UTS Fisika menghilang…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar